Bicara di Forum Internasional, Ketua KPMBL Makassar Suarakan Isu Budaya dan Pendidikan

KUALA LUMPUR — Siapa sangka anak petani dari tanah kopra dan cengkeh bisa tampil di forum internasional? Iqra Daud, Ketua Kerukunan Pemuda Mahasiswa Banggai Laut (KPMBL) Makassar, membuktikan bahwa latar belakang bukan halangan untuk menyuarakan ide dan gagasan di panggung dunia.

Dalam forum internasional yang diselenggarakan oleh Youth.id di Kuala Lumpur, dia berkesempatan berdialog langsung dengan perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, yang diwakili oleh Bapak Berhan Akla Muqtadir, Sekretaris Bidang Pendidikan, Sosial, dan Budaya.

Dalam pertemuan tersebut, Iqra bersama peserta lain menyampaikan sejumlah keprihatinan, terutama mengenai klaim budaya dan akses pendidikan bagi anak-anak migran Indonesia di Malaysia.

"Sedari kecil kami sudah terbiasa bertualang di hutan. Jiwa survival itu sudah melekat dalam diri kami, anak-anak petani. Sekarang saatnya kami survive dalam ide dan gagasan," ungkapnya kepada media, Senin (9/6/2025).

Ia menegaskan bahwa anak-anak dari daerah, khususnya dari tanah adat yang kaya akan tradisi, juga memiliki kapasitas untuk ikut berkontribusi terhadap perubahan nasional maupun global.

Iqra pun mengaku bersyukur dapat mengekspresikan pikiran dan kepeduliannya terhadap bangsa dan negara lewat forum tersebut.

"Dulu pikiran saya hanya terombang-ambing di dahan dan ranting cengkeh, terkubur di dalam tumbukan tempurung kelapa. Tapi sekarang saya bisa menyumbangkan gagasan nyata," tambahnya.

Perjalanannya di forum tersebut terasa semakin lengkap saat ia dinobatkan sebagai delegasi terbaik. Meski demikian, ia menyebut penghargaan itu hanyalah bonus.

"Yang terpenting adalah bisa berbagi, belajar, dan berdampak. Semua delegasi adalah yang terbaik," ucapnya.

Ia pun menyampaikan terima kasih kepada Youth.id yang telah membuka jalan bagi anak-anak muda dari berbagai latar belakang untuk tumbuh, berkembang, dan berkontribusi secara nyata. (*)