BANGGAI BERDIKARI – Publik Indonesia di era 1980-an hingga 1990-an tentu tidak asing dengan momen ikonik saat seorang bocah lelaki dengan polosnya melontarkan pertanyaan kritis kepada Presiden Soeharto. Pertanyaan "Mengapa presiden di Indonesia hanya ada satu?" itu menjadi legenda dan simbol keberanian polos di tengah era Orde Baru.
Setelah puluhan tahun berlalu, identitas dan kisah hidup bocah tersebut kini terungkap: ia adalah Hamli Ndigani, seorang putra asli dari Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
Kisah Hamli kembali menjadi sorotan setelah sebuah wawancara yang diunggah di kanal YouTube mengupas tuntas perjalanan hidupnya, dari momen di Istana Negara hingga kehidupannya yang sederhana saat ini. Dalam wawancara tersebut, Hamli menceritakan bahwa pertemuannya dengan Presiden Soeharto terjadi saat ia terpilih mewakili provinsinya dalam acara Hari Anak Nasional di Jakarta.
Banyak yang mengira pertanyaan itu terlontar secara spontan. Namun, Hamli mengungkap fakta yang mengejutkan.
"Pertanyaan itu sebenarnya melalui proses seleksi yang sangat ketat dari 27 provinsi saat itu," ungkap Hamli.
Ia bahkan membeberkan bahwa pertanyaan aslinya lebih panjang dan tajam, membandingkan Indonesia dengan Korea yang memiliki dua pemimpin. Namun, Presiden Soeharto menyela dan mempersingkat pertanyaannya menjadi seperti yang dikenal publik hingga hari ini.
Setelah momen bersejarah tersebut, Hamli tidak lagi tersorot kamera. Ia kembali ke kampung halamannya dan melanjutkan hidup seperti masyarakat biasa. Sebagai apresiasi, ia mengaku menerima beasiswa dari pemerintah yang membiayai pendidikannya hingga jenjang SMP.
Kini, sosok yang pernah membuat seisi Istana Negara terdiam itu menjalani kehidupan yang jauh dari hiruk pikuk politik. Hamli Ndigani mengabdikan dirinya sebagai seorang petugas PLN di tanah kelahirannya, Kabupaten Banggai.
Kisah Hamli Ndigani bukan hanya sekadar nostalgia tentang keberanian seorang anak. Ini adalah cerminan sejarah sebuah bangsa, sekaligus menjadi cerita inspiratif tentang seorang putra daerah dari Banggai yang pernah menorehkan catatan tak terlupakan dalam memori kolektif Indonesia. (*)
Posting Komentar untuk "Kisah Hamli Ndigani, Bocah di Balik Pertanyaan Legendaris Era Orde Baru, Ternyata Orang Banggai"