Berdayakan Pelaku Usaha Pesisir, Lembaga Maritim Nusantara dan Burung Indonesia Latih Warga Monsongan Banggai Laut Kelola Keuangan


BANGGAI LAUT — Lembaga Maritim Nusantara (Lemsa) bekerja sama dengan Burung Indonesia menggelar Seri Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pelaku Usaha di Desa Monsongan, Kabupaten Banggai Laut, Selasa (28/10/2025). Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan pelaku usaha pesisir dalam mengelola keuangan rumah tangga dan usaha secara berkelanjutan.

Pelatihan tersebut merupakan bagian dari Program Tata Kelola Perikanan Skala Kecil, Perlindungan dan Pengawasan Ekosistem di Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Banggai Dalaka. Program yang telah berjalan sejak 2022 ini menjadi bentuk komitmen kedua lembaga dalam merespons persoalan masyarakat pesisir, khususnya mereka yang tinggal di kawasan konservasi.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Monsongan, Rahman M. Ndatah, yang menyampaikan apresiasi atas pendampingan berkelanjutan dari Lemsa dan Burung Indonesia.

“Kami sangat mendukung kegiatan ini. Ibu-ibu yang hadir diharapkan mengikuti pelatihan dengan serius, apalagi sudah meluangkan waktu dari pekerjaan rumah. Semoga setelah pelatihan ini, penghasilan keluarga bisa lebih baik dan ada kebiasaan menabung dari hasil melaut,” ujar Rahman.


Pelatihan menghadirkan dua narasumber, yakni dari Universitas Negeri Makassar (UNM) dan Dinas Perikanan Kabupaten Banggai Laut. 

Narasumber pertama, Adi Zulkarnaen dari UNM, membawakan materi Literasi Keuangan dan Manajemen Keuangan. Ia menjelaskan bahwa salah satu penyebab tingginya angka kemiskinan di wilayah pesisir adalah rendahnya pemahaman tentang pengelolaan keuangan rumah tangga.

“Penghasilan nelayan sebenarnya bisa lebih tinggi dibanding pekerjaan lain, namun sifatnya musiman. Kadang hasil tangkapan melimpah, kadang menurun. Di sinilah pentingnya manajemen keuangan agar pendapatan bisa dikelola secara berkelanjutan,” ujarnya.

Sementara itu, narasumber kedua dari Dinas Perikanan Banggai Laut, Laode Abd. Rahim membawakan materi bertema Produk Hasil Olahan Perikanan. Ia menilai potensi hasil laut di Banggai Laut sangat besar, namun belum diimbangi dengan kemampuan pengolahan.

“Kami ingin agar produk-produk hasil laut tidak hanya dijual mentah, tetapi diolah menjadi produk turunan yang memiliki nilai tambah. Saat ini bahan baku melimpah, namun pengolahan masih terbatas. Ini peluang besar untuk pasar lokal, regional, bahkan nasional,” ujarnya.

Pelatihan yang diikuti 36 peserta ini berlangsung dalam beberapa sesi, mulai dari pre-test, penyampaian materi, diskusi kelompok terarah (FGD), hingga presentasi hasil kelompok. Di akhir kegiatan, peserta berkomitmen untuk mencatat pengeluaran dan pendapatan rumah tangga selama satu bulan ke depan guna memetakan pos pengeluaran terbesar.

Salah satu peserta, Sindi, mengaku pelatihan ini membuka wawasan baru tentang pentingnya pengelolaan keuangan rumah tangga.

“Dari pelatihan ini saya jadi sadar kalau pengeluaran kecil yang sering dilakukan justru memberatkan di akhir bulan,” katanya.

Pelaksanaan kegiatan bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, yang dimaknai sebagai momentum kebangkitan generasi muda pesisir untuk membangun kemandirian ekonomi keluarga. 

Koordinator Program Lemsa menambahkan, kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas perempuan nelayan sekaligus membuka peluang tambahan modal usaha di Desa Monsongan. Mayoritas peserta merupakan perempuan yang sehari-hari membantu suami melaut dan mengelola hasil tangkapan. 

Sejak berdiri pada 1998 di Makassar, Lemsa terus berkomitmen mendukung penguatan kapasitas masyarakat pesisir melalui berbagai kegiatan pemberdayaan, mulai dari pelatihan pengawasan sumber daya laut, Jambore Nelayan, hingga pelatihan transplantasi karang. (*)

Posting Komentar untuk "Berdayakan Pelaku Usaha Pesisir, Lembaga Maritim Nusantara dan Burung Indonesia Latih Warga Monsongan Banggai Laut Kelola Keuangan"