BANGGAI - Kerajaan Banggai, yang terletak di Sulawesi Tengah, berdiri sejak abad ke-16. Kerajaan ini memiliki peran penting dalam jalur perdagangan dan penyebaran Islam di kawasan tersebut.
Namun, yang membuat Kerajaan Banggai istimewa adalah sistem pemerintahannya yang memadukan unsur monarki dan demokrasi lokal. Demokrasi muncul bahkan jauh sebelum kedatangan bangsa lain.
Raja Tidak Berkuasa Mutlak!
Tomundo, atau raja dalam Kerajaan Banggai, memimpin kerajaan dengan sistem kekuasaan yang tidak absolut. Kekuasaan raja dibatasi oleh keberadaan Basalo Sangkap, yaitu dewan penasihat kerajaan.
Menariknya, pemilihan raja di Kerajaan Banggai tidak selalu berdasarkan garis keturunan. Sebaliknya, proses pemilihan dilakukan melalui musyawarah yang mempertimbangkan kapabilitas calon pemimpin. Hal ini mencerminkan nilai-nilai demokrasi yang telah hidup dalam masyarakat Banggai sejak lama.
Musyawarah dalam Pengambilan Keputusan
Setiap kebijakan penting di Kerajaan Banggai harus dibahas bersama dalam dewan kerajaan. Rakyat juga memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapat mereka melalui mekanisme adat.
Prinsip “musyawarah untuk mufakat” menjadi landasan dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian, suara masyarakat tetap didengar meski berada dalam sistem kerajaan.
Struktur Pemerintahan yang Demokratis
Kerajaan Banggai memiliki struktur pemerintahan yang terorganisasi dengan baik. Basalo Sangkap bertindak sebagai badan legislatif yang mengawasi kebijakan raja.
Kapitan Laut bertanggung jawab atas urusan pertahanan kerajaan, sedangkan Jogugu berperan layaknya perdana menteri yang membantu kelancaran pemerintahan sehari-hari. Pembagian tugas ini menunjukkan adanya keseimbangan kekuasaan dalam pemerintahan.
Demokrasi Lokal Nusantara
Sejarah mencatat bahwa banyak kerajaan di Indonesia telah menerapkan prinsip-prinsip demokrasi jauh sebelum masa kolonial. Kerajaan Banggai menjadi salah satu contoh nyata bagaimana sistem monarki bisa berpadu dengan musyawarah untuk menciptakan pemerintahan yang inklusif.
Jauh sebelum konsep demokrasi modern berkembang di dunia, Nusantara sudah memiliki nilai-nilai demokrasi yang hidup dalam tradisi lokal.
Kerajaan Banggai adalah warisan budaya dan politik yang patut dihargai. Nilai-nilai demokrasi lokal yang ditunjukkan oleh kerajaan ini memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya kebersamaan dan musyawarah dalam membangun sebuah masyarakat yang adil dan sejahtera. (*)
Posting Komentar untuk "Kerajaan Banggai: Peradaban Lokal yang Demokratis"