Sulawesi Punya 100+ Bahasa, Terbagi dalam 3 Rumpun Besar, Ini Penjelasannya


BANGGAI BERDIKARI – Pulau Sulawesi menjadi salah satu wilayah dengan keragaman bahasa terbanyak di Indonesia. Lebih dari 100 bahasa dituturkan masyarakatnya. Semua bahasa ini termasuk rumpun Austronesia, tetapi terbagi menjadi tiga rumpun utama: rumpun Filipina, rumpun Celebic, dan rumpun Sulawesi Selatan.

Keragaman bahasa di Sulawesi dipengaruhi topografi pulau yang dipenuhi pegunungan. Banyak kelompok masyarakat hidup terpencar di daerah terisolasi dan jarang berinteraksi dengan kelompok lain. Kondisi ini menyebabkan tiap komunitas mengembangkan bahasa sendiri yang berbeda dari tetangganya.

Rumpun bahasa Filipina
Rumpun ini digunakan di kawasan utara Sulawesi. Bahasa yang termasuk di antaranya: Minahasa (Bantik, Ponosakan, Ratahan, Tombulu, Tondano, Tonsawang, Tonsea, Tontemboan), Sangir, Suwawa, Talaud, Bintauna, Bolango, Buol, Gorontalo, Kaidipang, Mongondow.

Rumpun bahasa Celebic
Rumpun ini mendominasi kawasan tengah dan tenggara Sulawesi. Ada puluhan bahasa seperti Andio, Bada, Bahonsuai, Balantak, Banggai, Bare’e, Bungku, Cia-cia, Dondo, Kaili (Da’a, Ledo, Unde), Mori (Atas, Bawah), Moronene, Muna, Napu, Padoe, Pamona, Pendau, Rampi, Saluan, Tolaki, Tomini, Uma, Wawonii, Wolio, Wotu, dan lainnya.

Rumpun bahasa Sulawesi Selatan
Bahasa dalam rumpun ini digunakan di wilayah selatan Sulawesi, antara lain Bugis, Makassar, Mandar, Toraja, Enrekang, Duri, Mamasa, Mamuju, Konjo, Tae’, Seko, Selayar, dan lainnya.

Selain tiga rumpun tersebut, ada penutur bahasa Bajo atau Sama yang termasuk rumpun Barito Raya Kalimantan.

Bahasa Melayu pemersatu
Selain bahasa daerah, masyarakat Sulawesi memakai dua bahasa kreol atau bahasa pasar untuk berkomunikasi lintas suku.

Pertama, bahasa kreol Manado yang dipakai di Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara. Di Kabupaten Banggai dan sekitarnya, bahasa pasar ini digunakan sehari-hari dengan logat khas “Luwuk”. Kata-kata yang lazim dipakai misalnya:

Ngana/Nga = kamu
Torang/Tong/Kitorang = kami
Dorang/Dong = mereka
Sa/Kita = saya
Pe = punya

Sorong = geser
Sontong = sentuh
Palo-palo = gayung
Oto = mobil
Slop/Solop = sandal

Dusu = kejar
Dabu-dabu = sambal
Tofor/Topor = dangkal
Tapele = terhalang
Colo = celup

Soe = sial
Tete/Opa = kakek
So/Mo = sudah/akan/mau
Suar/Basuar = keringat/berkeringat
Haga = lihat

Ambe = ambil
Amper = hampir
Ancor = hancur
Ator = atur
Suak = capek

Depe = dia punya
Leper = sendok
Jo = kata penegas
Ka = ke
Ba = ber-, mem-

Dolom = dalam
Martelu = palu
Bale = balik
Baku sedu = bercanda
Rica = cabai

Doi = uang
Testa = dahi
Maniso = genit
Hoba = intip
Gepe = jepit

Rabu-rabu = sebentar
Basombar = berteduh
Maitua = istri
Paitua = suami
Pala-pala = paha

Bahasa kreol kedua adalah bahasa pasar Makassar yang dipakai di Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara. Bahasa ini dikenal dengan partikel khas seperti ji, ki, mi, na, ta.

Keberadaan bahasa kreol ini berfungsi sebagai jembatan komunikasi antarpenutur bahasa daerah yang berbeda, sekaligus menjadi identitas budaya di masing-masing wilayah. (*)

Sumber: Wikipedia, Sulang.org, Ethnologue lewat Facebook Wonderful Banggai 

Posting Komentar untuk "Sulawesi Punya 100+ Bahasa, Terbagi dalam 3 Rumpun Besar, Ini Penjelasannya"